Langsung ke konten utama

Ketika Tubuhku Dilupakan dan Nasib Pahit yang Kuterima


            Perkembangan jaman terkadang membuat orang merasa lupa diri, melupakan sejarah masa lampau yang ada disekitar kita misalnya. Bagi warga Banyumas dan sekitarnya pasti tak asing lagi dengan Pabrik Gula Kalibagor, yang mana pabrik tersebut dikenal angker oleh orang-orang sekitar dan bahkan tempat tersebut sering dijadikan lokasi shooting realityshow di berbagai stasiun Televisi Swasta. Namun dibalik kata “angker” yang sering dilontarkan masyarakat, PG Kalibagor menyimpan sejuta cerita bagi masyarakat Banyumas. Pabrik Gula yang dulunya menjadi matapencaharian masyarakat Banyumas kini tinggal menyisakan kenangan.
            PG Kalibagor ditetapkan menjadi cagar budaya Banyumas yang harus masyarakat lestarikan, namun apa daya justru kini Pabrik Gula tersebut harus menerima nasib pahit dengan pembongkaran gedung pabrik yang dulunya menjadi saksi sejarah bagi warga Banyumas. Pabrik yang dibangun sekitar tahun 1893 ini pernah memiliki masa kejayaannya. Letak pabrik yang mudah dijangkau dan dengan adanya fasilitas rel kereta api mempermudah pengiriman pasokan bahan-bahan gula dari sekitar Banyumas menuju pabrik tersebut. Tak ayal Pabrik Gula tersebut menjadi lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
            Seiring waktu yang terus berjalan, kini banyak masyarakat yang melupakan cagar budaya kebanggaan Banyumas. Hanya beberapa orang yang peduli dengan pabrik tersebut, terutama seniman-seniman Banyumas. Tetapi kini, isu mengenai pembongkaran PG Kalibagor yang terus menyeruat, menyadarkan masyarakat bahwa “ia” harus dijaga. PG yang sejak tahun 2009 ditetapkan menjadi cagar budaya kini terancam punah. Pembongkaran yang dilakukan dengan alasan gedung pabrik yang memang membahayakan membuat masyarakat, aktivis mahasiswa dan seniman Banyumas merasa geram. Bagaimana tidak, sebuah Cagar budaya yang harus kita jaga justru menerima nasib pahit untuk diratakan dan dibongkar. Banyak aktivis budaya Banyumas yang tidak menyetujui pembongkaran tersebut.
            Sejarah memang tinggal masa lalu, namun apakah kita harus melupakan sejarah? Setidaknya kita menjaga warisan budaya sudah cukup untuk menghargai sejarah bangsa Indonesia. melihat kondisi PG saat ini yang sudah mulai di bongkar membuat mahasiswa dan aktivis budaya semakin geram. Padahal PG sendiri telah ditetapkan menjadi cagar budaya banyumas yang wajib kita jaga agar anak cucu kita nanti dapat melihat sejarah pada masa colonial Belanda dengan melihat PG yang terletak di Kalibagor tersebut. Penjarahan massa yang terjadi pada awal reformasi membuat PG meninggalkan kejayannya, berbagai sarana produksi dan jalur kereta api pun ikut dijarah. Sehingga hal tersebut menyebabkan PG menjadi salah satu bukti sejarah masa colonial Belanda di Banyumas.
            “dahulu orang-orang Sokaraja bekerja di Pabrik Gula, dari usia Remaja sampai usia Tua mereka bekerja. Adanya pabrik itu mempengaruhi perekonomian Banyumas dan sekitarnya. Sayang sekali sekarang Pabrik Gula Kalibagor harus dibongkar, padahal itu warisan budaya Banyumas dan Bukti Sejarah” kata salah satu mantan pegawai pabrik Maslam (86). Banyak pula pihak yang merasakan ketidakadilan ketika gedung Pabrik ini mulai dibongkar. Penyampaian somasi kepada pemerintahan Kabupaten Banyumas juga telah dilakukan, namun apa daya kini kita bisa melihat beberapa alat-alat berat yang magang di depan PG Kalibagor yang beberapa diantaranya telah digunakan untuk menghancurkan bangunan.
            Miris melihat keadaannya yang sekarang, padahal dahulu tempat ini sangat Berjaya dan maju. Gedung-gedung yang mulai rapuh, cerobong asap yang rusak dan rel kereta api yang telah tertutupi semak belukar semakin memperlihatkan mirisnya kondisi Pabrik Gula saat ini. Tapi setidaknya ini merupakan bangunan bersejarah dan memiliki cerita tersendiri, tidakkah kita harus menjaganya agar Pabrik Gula ini tetap ada dan dapat dijadikan objek pariwisata cagar budaya Banyumas. Menurut UU Nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya mengamanatkan agar seluruh benda cagar budaya dipelihara, dilestarikan, dilindungi dan diamankan. Termasuk PG Kalibagor yang telah menjadi benda cagar budaya yang wajib kita jaga, tetapi kenapa justru mendapatkan nasib pahit harus dibongkar.

            Nilai sejarah yang dimiliki PG Kalibagor seharusnya tetap kita jaga sebagai salah satu bukti sejarah, bukti dimana Belanda mendirikan sebuah pabrik gula yang besar dan memperkejakan orang-orang pribumi terutama orang-orang di wilayah Banyumas. Tak sepatutnya kita menyetujuji pembongkaran yang kurang memiliki landasan yang kuat. Dikhawatirkan pembongkaran tersebut hanyalah untuk tujuan satu pihak saja, dan tentunya hal itu merugikan masyarakat Banyumas yang mencintai keberadaan PG Kalibagor. Meskipun terlihat tidak terawat dan banyak rerumputan yang tumbuh memanjang di area pabrik, namun itulah bukti sejarah yang sering masyarakat abaikan, yang masyarakat acuhkan. Sehingga kini ketika pabrik tersebut akan dibongkar, barulah masyarakat protes. Setidaknya hargailah lingkungan kita, terutama benda-benda cagar budaya karena dengan keberadaannya, kita bisa mengenal sejarah masa lampau yang pernah nenek moyang kita rasakan. Dengan melihat bentuk pabrik gula dengan gedung yang besar, memberi bukti bahwa Banyumas merupakan sebuah daerah yang memiliki potensi besar dalam pertanian tebu yang menghasilkan gula-gula yang akan dikirim ke berbagai daerah di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perspektif Pesimis dan Perspektif Optimis dalam Akses Internet

            Pada bab ini menjelaskan mengenai perspektif penggunaan internet baik dalam hal akses, politik, community involvement dan forms of expression . Dengan adanya perkembangan teknologi, penggunaan new media atau internet semakin meluas di masyarakat. namun yang harus dingat bahwa penggunaan internet tentunya memiliki dampak positif dan negative bagi masyarakat. Bahkan internet sendiri dapat menjadi boomerang bagi masyarakat. dalam chapter 4 ini membahas adanya perspektif pesimis dan optimis dalam hal akses internet.             Pada perspektif pesimis mengenai akses internet membahas mengenai adanya kekhawatiran tentang akses internet atau media online yang tidak sama dan berimplikasi pada manfaat yang juga tidak sama pula pada setiap orang. Penelitian menunjukkan masyarakat minoritas seperti orang Afrika-Amerika dan Hispanik non-putih sangat kecil kemungkinannya untuk memiliki computer...

Definisi Komunikasi Pemasaran

Definisi Komunikasi Pemasaran Menurut Para Ahli             Dasar dari sebuah pemasaran yaitu komunikasi yang efektif dan efesien, sehingga komunikasi dan pemasaran dapat powerful. Komunikasi pemasaran merupakan cara bagaimana menarik konsumen atau khalayak menjadi aware atau meningkatkan kesadaran masyarakat, mengenal dan mau membeli suatu produk atau jasa lewat saluran komunikasi (Prisgunanto, 2006). Komunikasi pemasaran yaitu semua elemen promosi dari marketing mix  yang melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audiens yang bentuknya ditujukan untuk performance pemasaran (Prisgunanto, 2006:8)             Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia untuk menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan oleh ...

KKN Kalibombong Squad

Hai aku bakal ceritain pengalaman KKN yang hemmm bagiku cukup luarbiasa. Kenalkan dulu, desaku bernama Kalibombong. Kalo diartiin ke bahasa indonesia ‘kali’ (sungai) dan ‘ bombong’ (bahagia), jadi Kalibombong mungkin artinya sungai kebahagiaan hehe. Kalo kata orang sana, kenapa dinamakan Kalibombong, katanya tiap orang yang ke desa itu bakal merasa ‘ bombong’   hatinya. Kita sering menyebut kalibombong dengan singakatan KLBB. Pertama kalinya datang ke desa itu, yang pertama dipikiranku adalah ‘ pelosok banget ’. Yap, jadi KLBB cukup pelosok karena harus melewati bukit dan hutan untuk sampai disana. Butuh waktu kurang lebih 2,5 jam dari Purwokerto untuk sampai disana. Akses untuk sampai ke desa itu bernama jalur Gripit, aku gak tau nama jalan aslinya apa tapi kita sebut itu jalan Gripit hehe. Kalau udah masuk ke Gripit, siap2 ya berasa naik Roller Coaster, karena jalannya naik turun. Tanjakannya cukup curam dan berkelok-kelok. Sepanjang perjalanan kita ditemani kebun salak, ru...